Puisi - Puisi Penuh Makna Kehidupan

Fitra Alim - Puisi Puisi Penuh Makna Kehidupan, pada kesempatan kali ini Fitra Alim akan memberikan kepada anda suatu Puisi-puisi yang penuh makna untuk renungan kehidupan sobat sehari-hari,

Puisi kehidupan ini sangatlah bermakna, sehingga mengajak pembaca dan pendengar menjadi tergugah Hati Nurainya, jika kita meresapi bait demi bait dari syair puisi tersebut, tersimpan makna-makna kehidupan yang dapat anda jadikan pelajaran. oke sobat berikut langsung saja disimak Puisi - Puisi Penuh Makna Kehidupan :

Puisi - Puisi Penuh Makna Kehidupan

Kerinduan itu lahir dari rintik hujan
Menulis kerinduan dari semua panggilan surau adalah diriku
Dengan kata-kata yang biasa
memandikan lembaran putih menggunakan tinta
lalu terpejam menerka apakah aku benar-benar rindu kepada-Nya?
apakah aku benar-benar rindu kekasih-Nya?
apakah aku benar-benar rindu ?
aku benar-benar rindu?
aku rindu?
rindu?

--------------------------

Mungkin aku hanya sebuah pentil
Kamu sekrupnya
Dia hanya baut
Mereka knalpotnya
Bahkan, mungkin hanya angin
Tak perlu malu atau rendah diri
Karena hanya jadi itu
Bila semua jadi satu, dan bersatu
Maka akan menjadi kuat
Tapi bila bercerai berai
Takkan punya apa-apa
Mungkin aku hanya salah satunya

--------------------------

Yang tenggelam dalam waktu itu adalah kemalasanku
Penyesalan mengiringi setiap langkahnya
Yang terdampar di tepi waktu adalah keinginanku
Penyesalan mengikutinya
Yang berjalan di tubuh waktu adalah tekadku
Masa depan menantiku
"Lalu adakah penyesalan di setiap selanya?", tutur suara.
"Biarkan tuli tersenyum memanggil dengan bisu"

--------------------------

Ada air mata yang mengintip di sela-sela bulu mata
Hatinya ingin berteriak tentang sebuah cita-cita
Ada kegundahan yang menusuk sukma
Setiap geraknya adalah gelisah kesadaran
Ada harapan dalam setiap lembaran
Setiap hurufnya adalah perjanjian di akhir zaman
Selangkah ada karena keadaan

--------------------------

Saat-saat terindah perantauan adalah saat hujan
Itulah yang dirasakan mereka yang terpenjara di sini.
Desir-desir kerinduan terlempar pada lembaran mushaf
Membolak-balikkan air mata kerinduan yang teramat
(di sudut kamar ada yang sedang menulis diary)
"Ibu maafkan aku anakmu yang tak bisa berbuat apa-apa"
Satu sajak untuk ibu di tengah hujan perantauan

Demikian Artikel terbaru seputar "Puisi - Puisi Penuh Makna Kehidupan" semoga ini dapat menjadikan pelajaran bagi anda, dan bermanfaat untuk orang lain. sekian dulu sobat Fitra Alim, tunggu Puisi-puisi selanjutnya yang pasti tidak kalah seru dan menarik




Puisi - Puisi Penuh Makna Kehidupan